1.3.a.5 _ Kolaborasi Visi Guru Penggerak

 Pemetaan Kekuatan Diri Guru Penggerak


PEMETAAN KEKUATAN

Tugas kepemimpinan adalah menciptakan keselarasan kekuatan, dengan cara yang membuat kelemahan suatu sistem menjadi tidak relevan.”

Peter F. Drucker


Dalam kelompok kolaborasi, CGP akan berdiskusi secara langsung dalam pembelajaran sinkronus. Saya tergabung dalam kelompok B.3 yang beranggotakan rekan sesama CGP Angkatan 4 dari Kabupaten Kapuas, yaitu  Muhamad Syarwani, Armasanitaleni, dan (Saya Candra Christina Oktamaria). Di dalam  kelompok kami ditantang bersama-sama untuk membuat pemetaan kekuatan. Pemetaan ini dibuat dalam bentuk kategorisasi atau pengelompokan aset yang kelompok kami miliki. Aset ini dapat berupa tempat, benda, orang, komunitas, lembaga atau yang lainnya. Di dalam format tersebut, kategori pertama yang perlu dicantumkan adalah diri Anda sendiri dan murid Anda sebagai aset pertama dan utama. Kemudian, tentukan kategorisasi yang lain. Bersama anggota kelompok, kami menggali kekuatan apa saja yang dimiliki setiap kelompok aset (kategori) secara spesifik. Setelah pengelompokan (kategorisasi) tersebut dilakukan, kemudian jabarkan peran dan manfaat penting apa yang dimiliki sebagai sumber kekuatan. Diskusi ini dilakukan melalui LMS dengan panduan dari fasilitator.


Pentingnya membuat visi untuk seorang guru penggerak adalah untuk membuat arah untuk mencapai sebuah tujuan. Visi juga dijadikan sebagai penyemangat saat kita mengalami patah semangat di tengah perjalanan sebagai seorang guru penggerak dalam menghadapi tantangan. Pemetaan Kekuatan diri dan Daya Dukung sangat diperlukan untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh seorang guru penggerak.
Pendidikan adalah sebuah tuntutan untuk mengantarkan peserta didik dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaannya, sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jamannya. Tugas seorang pendidik adalah untuk mewujudkannya dengan menggali semua potensi dirinya secara mandiri meningkatkan kompetensi dirinya, belajar sepanjang hayat, kolaboratif menjadikan rekan kerja dan lingkungan sebagai pendukung dan aset dalam mencapai visi, inovatif dan berkreasi, reflektif tidak hanya memberikan masukan tetapi juga mau menerima segala kritikan dan saran yang membangun, serta berpihak kepada murid dengan menjadikan peserta didik sebagai subjek dari pendidikan dan menjadikan dirinya sebagai seorang fasilitator serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggali segala potensi di dalam dirinya.


Komentar